TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Fadli Zon, Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra mengatakan, partainya sangat mendukung peningkatan minat baca di Indonesia.
Apalagi, kata dia, saat ini tingkat minat baca masyarakat Indonesia masih sangat rendah, yakni hanya 0,01 persen.
Itu
berarti, menurutnya, hanya satu dari 10 ribu orang yang memiliki
keinginan membaca. Jumlah itu jauh lebih kecil ketimbang Jepang (45
persen) dan Singapura (55 persen).
Terkait hal itu, di Hari Buku
Nasional yang diperingati setiap 17 Mei, diharapkan bisa menjadi
refleksi bagi semua anak bangsa, untuk menghargai pentingnya membaca
buku. Buku membentuk watak bangsa, kata Bung Hatta.
Buku merupakan
pintu ilmu dan jendela melihat dunia. Membaca tiap halaman buku sama
dengan membuka tiap lapis tirai dunia. Buku melahirkan pikiran-pikiran
besar dunia, membentuk ideologi bahkan membangun peradaban.
Pendiri Fadli Zon Library menuturkan, usaha mencerdaskan bangsa tak bisa dipisahkan dari buku. Pembentukan SDM unggul dimulai dari membaca buku.
"Bangsa
yang besar juga ditandai perpustakaan yang besar. Library of Congres AS
misalnya, menjadi perpustakaan terbesar di dunia. Begitu pula British
Library di London. Umumnya, Presiden AS yang usai masa tugasnya,
mendapat dana untuk bangun perpustakaan. Itu sekadar contoh kepedulian
bangsa-bangsa besar terhadap buku dan perpustakaan," papar Fadli.
Karena
itu, dalam manifesto perjuangan Gerindra, partai besutan Prabowo
Subianto mendorong perlunya perpustakaan berkualitas internasional di
daerah-daerah.
Tak hanya koleksi buku yang banyak, namun
dilengkapi fasilitas membaca dan infrastruktur yang nyaman. Sehingga,
dapat meningkatkan minat baca putra-putri bangsa, dan semakin
mendekatkan mereka membuka tirai dunia.
"Lebih fundamental lagi, kegiatan ini merupakan amanat konstitusi, mencerdaskan kehidupan bangsa," tegasnya.
Kualitas
SDM yang baik adalah modal utama pembangunan dan bekal menghadapi
globalisasi yang penuh persaingan. Buku adalah pedoman menuju peradaban.
(*)
Terkait #Fadli Zon #Partai Gerindra
Baca Juga
Penulis: Srihandriatmo Malau
Tidak ada komentar:
Posting Komentar